the experiment story of dapuryuli

Shallommm all kokiten? apa kabar semuanya ? sudah lama nga menulis soal dapuryuli yaahh… nulis lagi aaahh… selain nulis resep . hehe……

Sebagai seorang ibu terkadang memang sulit untuk menjadikan semuanya sempurna dirumah, baik dalam mengurus rumah , anak bahkan masakan. Hmm yang terpenting buat saya adalah anak dan masakan tentunya. Bukan karena mengurus rumah nga penting tapi mengurus buah hati menjadi pribadi yang baik dan memasak yang bergizi buat suami dan anak itu sungguh investasi yang tidak bisa dibayar dimasa depan.  Yaah , bisa dibilang mengurus rumah itu hanya sekedar rumah pantas ditinggali, bersih dan nyaman sahaja.  Hehe.. bagaimana dengan kehidupan kokiten smua?

Setiap hari bagi seorang ibu itu ada saja yaah , kokiten? pengalaman demi pengalaman menjadi seorang ibu itu sungguh indah walau melelahkan dan kadang butuh kesabaran yang sangat tinggi. Saya sebagai seorang ibu juga terkadang gagal untuk sabar , gagal untuk mengalah terhadap kondisi fisik untuk melakukan segalanya dnegan baik. Tapi selalu berpikir positif dan berusaha yang terbaik pastilah ada penghargaan dimasa mendatang . Puji Tuhan banget , saya didukung dengan suami yang nga cerewet , pengertian dan selalu membantu dalam memecahkan masalah dalam rumah tangga kami yang masih seumur jagung. Heheh.. Thank God..

Nah apa sih yang mao saya bagikan kali ini ? Yang mau saya bagikan adalah bagaimana experimentnya dapuryuli ??? Apa sih yang buat dapuryuli awalnya bisa ngebul trus?

Jujur saja , dahulu sejak kecil sampai saya kuliah saya tidak pernah masak. Heheh, ketauan dech ya.. bagi saya kuliah saja sudah mebuat pikiran penat , harap maklum doloe kuliah jurusan design interior sungguh melelahkan . Setiap ada tugas harus begadang sampai pagi supaya dapat ide – esoknya lagi harus kuliah pagi-pagi. setiap pagi saya sarapan hanya segelas teh susu saja, Makannya sayuran matang atau makan bersama teman-teman dikantin biru ( sekarang sudah nga ada ).  Masakan yang saya beli seputar masakan chinese food kaki lima, bakmi, soto-sotoan, dan seputar gorengan . Untuk minuman selalu lemon tea soalnya murah hanya Rp. 2500 dapat secangkir bir.  Jenis makanannya itu aja tergantung bulan itu dapat kiriman berapa dari papa.  Hidup anak kos perantau banget yak,? hahha. Waktu kuliah karena terlalu sibuk kuliah dan pelayanan saya itu kurusnya nga ketulungan lho, all kokiten. Berat badan saya itu seputar 40-42 kg sahaja dengan tinggi 165 cm. bayangkan kurusnya kaya apa yah? yah Puji Tuhan sekali saya bisa lulus dengan nilai sangat memuaskan dan tepat pada waktunya karena memang saya menargetkan diri tidak mau lama-lama kuliah. Selesai kuliah target menjadi mencari rejeki sendiri tentunya yah, supaya nga ngerepotin ortu lagi- minimal bisa menghidupi kehidupan saya sendiri.

Nga terpikirkan oleh saya bakalan belajar masak. Buat saya prioritas adalah kuliah di dukung dulu ngekos tidak diberi izin masak kecuali masak indomie. Kehidupan saya berubah ketika saya bisa menghasilkan uang saya sendiri dari gaji pekerjaan pertama saya. Gaji yang begitu kecil saat itu harus cukup memenuhi semua kehidupan saya dalam satu bulan. Saya ingat betul begitu senangnya menerima gaji pertama saya sampai saya dibus menangis terharu sekali lho… senang campur sedih dengan gaji yang begitu kecil. Akhirnya saya pindah kos-an yang relatif lebih murah saat itu. konsekuensinya hidup lebih lebih sederhana , hanya mengandalkan kipas angin dan belanja secukupnya saja.

Dari sejak saya kerja itulah, kokiten kehidupan saya berubah drastis. Bayangkan, dari kamar kos berAc jadi tanpa Ac, dari yang kamar gede jadi lebih kecil , biasa punya wc sendiri harus berbagi dengan teman kos yang lain. Sungguh awalnya itu tersiksa sekali tetapi kalo dipikir lagi buat nga repotin ortu pasti bisa dilewatin. Terkadang saat itu melihat teman-teman yang kehidupannya mewah suka ngiri juga , kokiten. hahaha… tapi balik lagi saya harus bersyukur setidaknya saya masih makan 3 x sehari yah.. haha…

Gaji saat itu sangking murahnya saya sampai harus minta lagi sama ortu. Barulah saat itu saya terpikir buat masak dan di bolehin sama ibu kos untuk memasak. Awalnya indomie aja lama-kelamaan saya kepasar cari sayur apa yang  simple yang bisa saya masak. Akhirnya setiap hari saya masak untuk  bawa kekantor- makan siang . Melihat teman kantor yang bisa makan diluar dengan enak – punya rasa ingin juga tapi yah kalau keadaan nga bisa yah menikmati masakan sendiri aja lah. Hahaha… Dari sana kemampuan saya masakn bertambah tiap hari. Dari tanya-tanya mama tiap hari cara memasak ini – itu , trus diajarin sama kakak saya yang baik hati juga, ditambah nanya-nanya sana sini dll.

Awalnya masak juga tidak sempurna kokiten , nga sekali masak langsung jadi dan enak.  Tetapi dulunya saya berpikir enak atau tidak enak harus habis dan dimakan. Makanan sudah dimasak  tidak boleh disia-siakan, karena semua dibeli dengan jerih payah saya tiap hari. Papa selalu ajarkan” hidup dimasa muda saatnya kerja keras, karena kalau kita dimasa muda malas-malasan kita tidak akan berhasil dan akan kerja keras dimasa tua dan saat itu adalah penyesalan dan kegagalan sahaja, karena waktunya bukan untuk kerja tapi menikmatinya”. Dan satu lagi ‘ jangan pernah sia-siakan apa yang kamu makan dan kamu pakai karena nga semua orang mendapatkan apa yang bisa kamu pakai dan makan hari ini “. Selalu tertanam dihati kayanya ini dua wejangan ortu. haha… tapi berasa sih emang kalo udah bisa menghasilkan uang sendiri , pikiran jadi lebih dewasa , jadi lebih punya ambisi dan tujuan buat menghadapi kehidupan .  dalam menghadapi masalah juga berbeda banget menanggapinya.

Saya ingat masakan pertama saya itu adalah brokoli cah udang , hmm.. berhasil sih kokiten tapi keasinan. Hahhaa… dari sanalah saya belajar mencicipi masakan. Trus lama – klamaan jika soal tumisan saya sudah jarang mencicipinya karena sudah terbiasa.  Dari hal yang blm terbiasa jadi terbiasa. Yang diajarkan dalam memasak itu adalah ” Ketekunan “.  Dari resep masakan brokoli cah udang beralih ke resep masakan yang lain sampai resep masakan kuah-kuahan. Yang paling sering saya masak itu resep masakan brokoli cah udang , resep masakan oyong cah telur, resep masakan terong balado , resep masakan sup bakso, resep masakan udang balado , resep masakan bakwan jagung , resep masakan buncis cah udang , resep masakan sup bening bayam ,  resep masakan sup porkcoy , resep masakan taoge cah telor, resep masakan taoge cah teri , dll. Seputar-putar itu aja sih , kokiten.  Pokoknya yang sederhana yang bisa dimasak cepat dan layak makan. hahha… akhirnya lama-kelamaan bosan dan coba dech masakan baru seperti rendang , ayam goreng dsb. Judulnya waktu kerja itu ” chinese food “.

Nah, saatnya berubah lagi jenis masakannya ..yaaah,.. bisa ditebak , kokiten. Sehabis menikah. Dulu saya nga makan daging sapi lho . tapi setelah menikah mau nga mau saya harus bisa masak – masakan yang menggunakan daging sapi buat suami. In the end saya makan lagi daging sapi. hhahaa.. Suami saya penggemar masakan enak jadi saya juga dituntut untuk bisa masak lebih enak lagi setiap harinya. Ditambah lagi harus menyesuaikan diri dengan gaji suami yang pas-pasan buat urusan dapur, Mau nga mau harus putar otak buat masak yang enak, murah dan suami senang. Nah ,.. dari sinilah segala jenis masakan saya coba heheh.. ditambah saya sudah punya dapur pribadi , kokiten. hahahahhaa… udaa bebas berkutat didapur seharian. Oh iyah,  karena seringnya masak kita bisa lihat lho kecepatan makin hari makin bertambah dalam memasak. Biasanya di dapur bisa berjam-jam , sekarang cuma butuh  15 menit sampai 1/2 jam aja kok untuk masakan yang simple yak… heheh… Ada pepatah ” nga ada yang sia-sia kalau mau berusaha dan terus berjuang “.

So buat kokiten  yang belom bisa masak dengan sempurna, gak papa. Lakukan terus. Suami awalnya juga pasti memaklumi kok. Biar keasinan dia makan juga dan bilang ” lumayanlah “, soalnya suami tau bahwa kita sudah sangat  susah dan berusaha memasaknya. hahaha….penuh perjuangan lho memasak dikala belom bisa masak.. So far masaklah dahulu yang sederhana dari hal menumis sayuran nanti perlahan – lahan naik level ke urusan gorengan lalu baru dech ke yang advance yang berbumbu khas atau masakan khas tertentu. Nih tips dari dapuryuli buat kokiten , yang belum bisa masak :

  1. Kumpulkan tekat yang bulat untuk mulai memasak , jangan takut gagal karena , kita nga sendiri kok. Banyak juga yang nga bisa memasak . heheh… se sederhana apapun masakan kita , percayalah akan sangat nikmat dan terasa dilidah keluarga tercinta
  2. Kumpulkan informasi dan carilah berbagai alat masak yang sederhana ( jika belum ada ), buat rencana-rencana memasak .
  3. Kuatkan mental sekali lagi buat masuk dapur dan mulai memasak, yaaah bagaimnapun dapur pasti panas yah dan hasil awal memasak pasti jauh dari perkiraaan kita. its ok .. banyak latihan pasti ada kemajuan
  4. Sebagai pemula maybe bisa memasak dengan ditemani yaah, baik oleh ibu , suami atau teman . its ok supaya nga grogi dan kewalahan. Selain itu teman atau patner didapur juga bisa diajak ngobrol dan mencicipi masakan kan?
  5. Mulailah dengan resep yang sederhana, yaitu tumisan sayuran atau resep praktis. Jika memungkinkan gunakan bumbu-bumbu instan juga gak papa lho, kokiten. Contohnya : dulu saya menggoreng nasi dnegan bumbu instan lhoo.. hasilnya memuaskan nah dari sana jadi tau mana bagian yang harus di kembangkan dan diperbaiki lama kelamaan buat bumbu sendiri dech..
  6. Carilah kombinasi lauk yang simpel dan cepat saji. misalnya : satu tumisan sayur, satu lagi goreng nugget
  7. Sebisa mungkin mempunyai buku resep yah kokiten , untuk mencatat resep-resep yang pernah kita ujicoba beserta catatan bagaimana membuatnya jadi lebih baik
  8. Terakhir Maju terus pantang mundur yaaaahh, coba terus. Menjadikan memasak tantangan dalam menjadi ibu sejati juga baik untuk motivasi diri menjadi lbh baik.  bayangkan kalau masakan sudah jadi dan terhidang dimeja dengan cantik, bahagianya tak terkira lho..
  9. Jangan lupa mengaadikan moment awal kokiten memasak beserta hasil-hasilnya… ntar kalo udah mahir itu akan menajdi suatu kenangan terindah lhoo

Nah, dari 9 tips diatas saya percaya bahwa kalian pasti sudah bisa memasak dengan  mahir .. Jangan malas belajar dan mempraktekan nya di dapur anda , all kokiten.

Akhir kata , saya bagiin quote motivasi yah..

” tak peduli sekaya apa anda waktu lahir, jika malas, maka anda akan jatuh miskin. Tak peduli anda memulainya dengan sangat miskin, jika anda rajin, suatu saat anda akan menjadi kaya dan sukses”.

” Happiness is homemade food “.

Maju terus pantang mundur yaakk

Cheers ,

dapuryuli