“Dalam hal mema…

“Dalam hal memasak saja , tidak ada anak yang bisa membalas ibunya”.

( faris Bq )

Kalimat ini Terilham dari seorang teman dekat / suami dari sahabat saya ( melalui bukunya ). Dia seorang penulis yang bagi saya itu penulis yang SUPER. Dari tulisan dan puisinya sedari dulu kala banyak hal yang membuat saya jadi terinspirasi dan merenungi kehidupan dari sudut pandang yang berbeda. Salah satu kata mutiara yang dia sampaikan sungguh mengena sekali buat saya. Yaahh,.. kata mutiara itu adalah ..”dari hal memasak saja , tidak ada yang bisa membalas ibunya”.  Menariknya, hal ini saya tanyakan kepada suami saya , ” masakan saya dan ibumu , enakkan mana?” . Dan jawabannya adalah ” Masakan mami ku lebih enak, tapi masakanmu juga nga kalah enak “, mungkin karena mamiku memasak dirumah kami yang mungil dahulu kala sehingga rasa seperti itu nga akan tergantikan “. Yaaah.. saya sempat kecewa tapi berbahagia juga karena sekarang saya adalah seorang ibu.

Saya teringat bahwa setiap kali saya masak, Saya selalu ingin memasak seperti yang ibu saya masak. Why? karena saya rindu masakan rumah. Well, dalam hal ini bukan berarti masakan saya tidak enak yah ( menghibur diri sedikit ) but masakan ibu itu pastilah dimasak dengan cinta yang special ( buat kita masing-masing )sehingga rasa itu selalu melekat dihati saya dan tidak tergantikan ditambah dengan suasana rumah kita kala itu benar- benar tak tergantikan. Memang disisi lain , saya akui ibu saya memang jago dibidang masak. Dan  saya juga mengalami setelah masak banyak masakan tetep makanan ibu paling sempurna walau hanya telor dadar saja. Oleh karena itu jika ibu saya datang , dapur dirumahku seolah-olah berganti pemilik. Saya diajak untuk merasakan kembali rasa yang dulu 20 tahun saya rasakan. Suasana itu  benar-benar melekat sekali , apalagi sudah lama saya tidak balik kekampung halaman saya,

Nga terbayangkan oleh saya yang baru saja menjadi seorang ibu 2 tahun dibandingkan ibu saya yang sudah 20an tahun menjadi ibu. Berapa banyak makanan yang sudah dia buat bagi keluarganya supaya tidak bosan , supaya hemat , atau sudah berapa banyak makanan hasil masakan ibu yang kita buang sia-sia hanya karena marah , nga suka atau sudah makan diluar?  nga terbayangkan. Saya yang baru jadi ibu seumur jagung saja, suka bingung mau masak apa, takut yang dirumah bosann , atau sedih sekali jika ada nasi atau makanan yang terbuang sia-sia.

Dulu saya hanya memuji dan tersenyum lebar ketika makanan tersaji dengan nikmat apalagi beberapa masakan yang harus saya perebutkan dengan papa karena masakan favorite kita. dari semuanya itu , saya lupa satu hal yaitu BERTERIMAKSIH atas makanan , BERTERIMAKSIH atas jerih payahnya ibu yang menyiapkannya. So yukk, kita berterimaksih sama ibu kita  yang udah siapin masakan enak buat kita setiap hari ..

dapuryuli

Thank YOu mama

( 14 / 4 / 2014 )